
Terapi ozon merupakan salah satu tindakan medis yang menggunakan ozon dan bertujuan untuk menambah kadar oksigen dalam tubuh. Tindakan yang satu ini tergolong sebagai pengobatan alternatif. Terapi ozon sendiri sudah lama digunakan, yakni lebih dari satu abad dan selama itu, khasiat dari terapi ini sudah terbukti dan bisa disimpulkan bahwa terapi ini relatif aman sekaligus bisa memberikan hasil yang konsisten. Bukan hanya itu saja, efek samping yang dihasilkan juga cenderung minim.
Ozon sendiri merupakan sebuah gas yang tidak berwarna dan terdiri atas tiga atom oksigen yang dikenal sebagai 03. Ozon sendiri bisa kita rasakan pada udara segar yang muncul setelah hujan. Ozon pertama kali ditemukan sebagai molekul berupa gas yang berbau tajam dan mudah meledak. Ketika itu, penemuan ozon terjadi pada pertengahan abad ke-19. Meskipun dianggap berbahaya, para peneliti meyakini bahwa ozon memiliki efek terapeutik. Bukan hanya itu saja, sebuah studi yang dilakukan pada laboratorium menunjukkan bahwa ozon bisa membantu kita untuk menghambat pertumbuhan virus, protozoa, bakteri, maupun jamur. Melalui adanya terapi ozon, tubuh pasien dapat menstimulasi metabolisme oksigen serta mengaktifkan adanya sistem kekebalan tubuh.
Terapi ozon sendiri terdiri atas banyak metode. Namun, metode yang paling populer digunakan ialah terapi ozon yang dilakukan dengan memasukkan gas ozon ke dalam tubuh secara langsung, baik melalui Intramuskular (suntikan ke dalam otot), Intravena (suntikan ke pembuluh darah), maupun secara langsung pada jaringan tubuh yang dinilai memerlukan ozon.
Apabila terdapat pasien yang memiliki masalah nyeri pada bagian punggung bagian bawah, maka tindakan medis berupa terapi ozon ini juga bisa menjadi solusi yang tepat. Caranya ialah dengan menyuntikkan gas ozon yang dinilai dapat memberikan manfaat bagi para pasien yang menderita nyeri punggung bagian bawah akibat adanya HNP alias saraf terjepit. Hal ini dikarenakan adanya efek pada ozon yang bersifat anti radang serta memiliki antioksidan yang baik.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa pemberian terapi ozon yang diiringi dengan adanya terapi fisik bisa memberikan hasil yang memuaskan untuk menghilangkan masalah nyeri saraf pada pasien yang menderita hernia saraf tulang belakang. Sementara itu, terdapat juga studi lain yang menyatakan bahwa adanya perawatan injeksi oksigen ozon serta ditambahkan dengan adanya injeksi kortikosteroid bisa menunjukkan adanya efek positif berupa penghilangan rasa sakit yang baik atau hampir setara dengan hilangnya nyeri pada pasien yang menderita saraf terjepit ketika menjalani operasi tulang belakang.
Sementara itu, terapi ozon juga dinilai oleh penelitian di laboratorium bisa menjadi solusi untuk mengobati kanker dan tumor. Hal ini dikarenakan adanya konsentrasi tertentu pada terapi ozon yang bisa menghambat adanya pertumbuhan sel kanker payudara, sel kanker paru-paru, serta tumor pada bagian rahim. Bukan hanya itu saja, sebuah penelitian juga memperlihatkan bahwa terapi ozon bisa membantu pasien untuk meningkatkan efek kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker yang muncul pada tubuh.
Walaupun terapi ozon yang dilakukan tidak memberikan jaminan yang pasti, akan tetapi pasien yang sedang melakukan kemoterapi sekaligus melakukan terapi ozon memberikan hasil terapi yang lebih baik serta memiliki efek samping akibat kemoterapi yang lebih minim. Selain pasien penderita tumor dan kanker, pasien yang mengalami komplikasi akibat penyakit diabetes, yakni yang lukanya susah sembuh juga bisa mendapatkan terapi ozon. Seperti yang kita tahu, luka pada komplikasi diabetes bisa membuat pasien mengalami infeksi. Hal ini bisa diantisipasi dengan terapi ozon.